awan kelabu menyelimuti langit yang juga ikut-ikutan kelabu.
perlahan, air langit turun membasahi bumi
senja mulai menyapa, menuruti panggilan masa
gerimis malam itu menemani langkahku dan temanku di awal bulan Juni
ku cepatkan langkahku agar bisa segera bertemu dengannya
secercah semangat datang menyinariku
membuatku ingin segera melawan arus waktu
gerimis mungkin menangis haru melihat pengorbananku
melihat langkahku yang sempat tersasar di jalanan cisitu
merasakan kelembaban jilbab karena keringatku
dan hangatnya jaket tak lagi mampu memelukku
wajahku menyimpulkan senyum bahagia tiap ku ingat dia
entah sudah berapa lama sosok itu tak terlihat di depan mata
dan saat itu aku siap mengulanginya lagi, berdiri di sampingnya
merasakan dunia berhenti berputar dan hanya milik berdua
aku berdiri kaku di sudut jalan
termenung dengan reaksiku yang sebentar lagi akan bertemu
senyum bahagia sulit bersembunyi dari wajah
sedangkan gerimis masih setia menemani malam di awal Juni
Gerimis, Juni, dan Kita
mungkin itu kenangan terakhir yang aku punya tentangnya
tentang cinta yang mulai lapuk tertaut jarak
tentang cinta yang perlahan hilang dimakan waktu
tentang cinta yang masih diselimuti janji
Gerimis, Juni, dan Kita
langit malam di awal Juni mungkin menangisi keadaan kita kini
langit malam di awal Juni menjadi sahabat terakhir kita bersama
langit malam di awal Juni menyimpan memori bahagia kita
langit malam di awal Juni bisikkan kepadanya
aku mencintainya....
perlahan, air langit turun membasahi bumi
senja mulai menyapa, menuruti panggilan masa
bintang mulai datang menemani sang bulan
namun awan tebal terlalu jahat untuk menunjukkan kisah mereka
ku cepatkan langkahku agar bisa segera bertemu dengannya
secercah semangat datang menyinariku
membuatku ingin segera melawan arus waktu
gerimis mungkin menangis haru melihat pengorbananku
melihat langkahku yang sempat tersasar di jalanan cisitu
merasakan kelembaban jilbab karena keringatku
dan hangatnya jaket tak lagi mampu memelukku
wajahku menyimpulkan senyum bahagia tiap ku ingat dia
entah sudah berapa lama sosok itu tak terlihat di depan mata
dan saat itu aku siap mengulanginya lagi, berdiri di sampingnya
merasakan dunia berhenti berputar dan hanya milik berdua
aku berdiri kaku di sudut jalan
termenung dengan reaksiku yang sebentar lagi akan bertemu
senyum bahagia sulit bersembunyi dari wajah
sedangkan gerimis masih setia menemani malam di awal Juni
Gerimis, Juni, dan Kita
mungkin itu kenangan terakhir yang aku punya tentangnya
tentang cinta yang mulai lapuk tertaut jarak
tentang cinta yang perlahan hilang dimakan waktu
tentang cinta yang masih diselimuti janji
Gerimis, Juni, dan Kita
langit malam di awal Juni mungkin menangisi keadaan kita kini
langit malam di awal Juni menjadi sahabat terakhir kita bersama
langit malam di awal Juni menyimpan memori bahagia kita
langit malam di awal Juni bisikkan kepadanya
aku mencintainya....
gerimis, juni dan kita...
ReplyDeletekerrrennnnnnnnnnnn..... (y)