Follow Me @nilamodang

Friday, 24 August 2012

Maaf, kawan

Semenjak itu, aku tak pernah mau deket dengan kalian. Sekurang-kurangnya jaga jarak. Aku tak pernah mau kalian baca apa yang ada di pikiranku, apa arti dari sorot mataku, apa yang menjadi beban terberat di pundakku.

Aku pergi dengan orang-orang baru di hidupku. Setidaknya hanya numpang tertawa dan mereka tidak merasakan kepalsuan di sana. Aku menghabiskan waktu bersama mereka dan terkadang termenung memikirkan hal itu. Aku tak pernah mengerti kenapa semuanya terasa berat.

Dan beruntung semuanya dimudahkan. Kalian, secara jadwal, juga dipisahkan dariku dan aku berkutat dengan kegiatanku dengan orang-orang baru. Si buah aku matikan satu. pertanyaan yang terlalu mencari tahu aku jawab dengan ketus atau berkata 'semuanya baik-baik saja' dan kemudian berlalu. Beranjak pergi. Yang masih gigih bertanya masih aku balas, hanya dengan satu kata.

Menutup diri mungkin cara terbaik saat ini. Perlahan luka itu sembuh karna tak pernah diungkit dan mengungkit.

Maafkan aku, karna aku hanya ingin benar-benar sendiri dan menjalani dengan mereka yang baru karna takut kalian mengorek luka itu secara tidak sengaja.

Maafkan aku, karna terkadang tidak menginginkan kehadiran kalian. Aku butuh pemikiran baru yang tidak memihak siapa pun. Aku malas disalahkan dan menyalahkan hingga tumbuh masalah baru di benakku.

Dan mungkin aku juga malas menghabiskan waktu sendiri dengan salah satu di antara kalian.

Aku pengecut? Menghindar dari masalah? YA.

No comments:

Post a Comment

Protected by Copyscape Duplicate Content Penalty Protection