selayaknya pohon yang kau tinggalkan untuk tumbuh dan berkembang
tak memberinya pupuk atau menyiraminya dengan rutin
kau pergi entah kemana
membiarkannya hidup sendiri dan berjanji untuk mengurusinya setahun lagi
kering, gersang, tak subur
lama-lama dia menciut menantang ajalnya
membiarkan waktu merenggut nafasnya
bertemankan parasit rindu yang menyiksa
bersahabat dengan senyum kepalsuan di bibir merahnya
No comments:
Post a Comment