"kau tahu jumlah penduduk bumi saat ini?" pak tua yang sudah puas tertawa, meluruskan kaki, bertanya sambil menatapku santai.
aku tidak peduli statistik, aku masih sebal soal kejadian tadi pagi, dan lebih sebal lagi pak tua justru tertawa mendengarnya. aku malas menjawab, menatap sungai kapuas, kerlap-kerlip lampu perahu membuat permukaan sungai mengilat. malam yang elok.
"tujuh miliar, borno," pak tua menjawab sendiri. "lantas, coba kaubayangkan, setiap hari ada berapa orang yang jatuh cinta dan patah hati? pak tua mengangkat tangan, seperti anak kecil, asyik berhitung dengan jari-jemari. "menurut orang tua ini, setidaknya setiap detik ada tiga orang yang jatuh cinta. tiga orang pula yang patah hati. dengan demikian, satu jam berarti ada sepuluh ribu, satu hari berarti dua ratus ribu pasangan yang jatuh cinta dan patah hati.
aku menoleh, mulai tertarik.
"bukan main, borno. karena kau bisa jatuh hati serta patah hati berkali-kali, tidak macam mati atau lahir yang cuma sekali seumur hidup, jangan-jangan angkanya lebih banyak lagi. jangan-jangan setiap hari ada seperempat juta manusia yang jatuh cinta sekaligus patah hati. kaubayangkan, banyak sekali. ramai sudah langit-langit bumi dengan kalimat 'aku cinta kau' atau 'aku sayang kau' atau sebaliknya 'cukup sampai di sini, kita berpisah'. seperempat juta manusia setiap hari, borno. bayangkan."
aku menatap pak tua. belum mengerti.
"itulah kenapa kubilang kelakuan andi yang menipu kau tadi pagi adalah tips hebat untuk orang-orang gundah gulana macam kau sekaligus membuktikan dia adalah teman terbaik kau. camkan ini, borno. banyak sekali yang jatuh cinta lantas sibuk dengan dunia barunya itu. sibuk sekali, sampai lupa keluarga sendiri, teman sendiri. padahal, siapalah orang yang tiba-tiba mengisi hidup kita itu? kebanyakan orang asing, orang baru. mei misalnya, baru kau kenal setahun kurang. sedangkan andi? kau kenal dia sejak bayi, satu ayunan. apa yang telah dilakukan mei buat kau? apa yang tidak dilakukan andi? apa mei pernah menyelamatkan kau yang hampir tenggelam di kapuas?"
aku terdiam, menelan ludah. waktu kanak-kanank, andi memang pernah menarik rambutku, berusaha menyelamatkanku yang pingsan terhantam ujung perahu.
"kau lupa, borno. kalau hati kau sedang banyak pikiran, gelisah, kau selalu punya teman dekat. mereka bisa jadi penghiburan, bukan sebaliknya tambah kauabaikan. nah, itulah tips terhebatnya. habiskan masa-masa sulit kau dengan teman terbaik, maka semua akan lebih ringan. ah, andi hebat sekali mengerjai kau hari ini. kau marah padanya? buat apa? dia justru membuktikan hanya teman terbaiklah yang nekat melakukan itu. dia percaya kau tidak akan bisa benar-benar marah padanya. bukan begitu?"
aku masih bersungut-sungut, tertunduk.
***
my favorite quotes:
Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja
kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya,
orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya,
selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai
norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh,
Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang
menakjubkan.
Kau tanya sendirilah. Ah, sakit perasaan memang
kadang bisa membuat badan ikut sakit. Menghela napas terasa berat,
menjalankan sepit terasa suram, sepi di tengah keramaian, dan sebaliknya
ramai di tengah kesepian. Duhai, hati yang memendam rindu.
Segera tutup pintu hati kau, jangan biarkan perasaan
itu menyelinap masuk. — Tidak bisa, aku tidak bisa melakukannya.
Separuh hatiku kuyu mengakui, bagaimanalah aku mengusirnya jauh-jauh?
Perasaan itu mekar begitu saja di hati, tidak kusemai bibitnya.
Jangan sekali-kali kaubiarkan prasangka jelek,
negatif, buruk, apalah namanya itu muncul di hati kau. Dalam urusan ini,
selalu berprasangka positif. Selalulah berharap yang terbaik. Karena
dengan berprasangka baik saja hati kau masih sering ketar-ketir memendam
duga, menyusun harap, apalagi dengan prasangka negatif, tambah kusut
lagi perasaan kau. Aku tahu kau kecewa, Borno, tapi jangan biarkan
menganga dalam. Esok lusa boleh jadi ada penjelasan yang lebih baik.
Bersabarlah. Kau paham?
Mei terus menolak menjelaskan. Dia terus menolak.
Bahkan aku cemas, dia malah memutuskan pergi dari sini. Itu berarti
sudah saatnya kau memulai kesempatan baru. Percayalah, jika Mei memang
cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku
yang harus kalian lalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat
nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi,
bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. lanjutkan hidup
dengan segenap perasaan riang.
jangan diburu-buru, atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri.
ikuti saja jalan ceritanya, jangan dipaksakan.
Kebetulan, takdir, atau apalah menyebutnya itu bisa terjadi kapan saja jika Tuhan menghendaki.
RECOMMENDED!!!
terkesan semuanya melulu tentang perihal cinta. tapi percayalah, setiap kutipan adalah bagaimana cara yang akan menambah sudut pandangku untuk menjalani hidup. yang penting, jalani saja hidup sebagaimana mestinya. ikuti alurnya, jangan dipaksakan, jangan diburu-buru, semua hal pasti punya porsi waktu yang telah ditentukan Tuhan. daaaaan... jangan lupa usaha :)
thanks for borrowing me this, din!
No comments:
Post a Comment