Follow Me @nilamodang

Wednesday 10 May 2017

Pertemuan dengan Jodoh Itu Memang Tak Disangka-sangka!

15:23 0 Comments
and then my soul saw you, and it kind of went "oh, there you are. i've been looking for you. -- unknown.
it's funny when i found out there are sooooo many possibilities to meet aa in the past.

aku sama aa itu sering kuliah di gedung perkuliahan yang sama di Unand. Gedung B. Gedung B yang seuprit itu, dan aku yang sering banget datang jam 7 pagi sebelum kuliah jam 8. aku yang sering banget duduk di tangga Gedung B. aku yang sering duduk di Gazebo gedung B. dan aku tidak pernah melihat sosok aa selama 3,5 tahun kuliah di sana. pasti pernah aku berpapasan dengan dia, tapi aku yang tidak pernah peduli dengan sekitar.

aku sama aa itu sama-sama wisuda di periode yang sama. Wisuda 1 2014. Dia lulusan terbaik. Sekurang-kurangnya aku bertemu dengan dia saat gladi resik. Tapi aku tidak tahu. Aku tidak pernah sadar.

aku sama aa itu sama-sama les TOEFL di tempat yang sama. di tempat yang gedenya lebih seuprit lagi dibanding Gedung B. mungkin aku pernah sit in di kelas aa. but again, i never saw him at any glance.

and then i met him up a year ago. i still not familiar with his face. i felt like never known him before. dan sekarang, dia calon suamiku. insya Allah. aamiin.

Tuesday 2 May 2017

Calon Saya, Pak

07:46 0 Comments
Sering kali ada pertayaan dari atasannya mengenai calon pendamping hidup aa. Iya, aku memanggilnya aa karena dia lelaki keturunan Sunda. Panggilan by request dari aa soalnya aku lebih senang memanggil seseorang dengan sebutan yang dia senangi. Di samping itu, aku juga dapat pahala. Hehe.

Kembali lagi ke pertanyaan si calon pendamping hidup aa. Jawaban yang aa lontarkan kepada atasannya merujuk kepadaku. Tentu saja aku selalu merasa senang setiap kali dia memperkenalkanku kepada orang lain sebagai calon saya. Bukan pacar saya.

Tapi ternyata, aku menemukan sedikit beban untuk sebutan itu meskipun tentu saja rasa senang dan bangga lebih mendominasi. Aku tahu dan sadar bahwa kami menjalani hubungan ini dengan basis serius. Namun, menurutku selamanya rasa tidak siap itu akan muncul sebelum memulai suatu tahap baru dalam kehidupan.

Mamaku sudah menceritakan tentang aa ke keluarga besarku di Jogja. Entahlah. Terkadang itu cukup membebaniku. Perihal karena aku tidak tahu dengan masa depan. Aku cukup takut jika pada akhirnya aa bukan jodohku. Tapi di sisi lain, aku merasa bahwa hubunganku dengan aa banyak yang mendoakan.

Being a wife is about taking care of a man who's been taken care by the best woman in his life. I'm afraid i cant take care of him as good as mamah taken care of him.

Ketakutanku lebih ke kesiapan diriku sendiri. Aku takut aku tidak bisa memenuhi setiap kebutuhan aa. I'd be his life servant for the rest of his life. I'd be his life partner in a lifetime. I'd be a mother for his kids. Am i ready? I should be ready, i know. But, i've never been at that stage before. So i dont exactly know the answer.

Ketidaksiapan itu juga muncul ketika aa meminta izin kepada papah untuk menikah. Ada satu pertanyaan yang membebani pikiranku. Bisakah aku memenuhi kriteria aa dalam mengurusnya nanti?

Sejauh ini, aku memang tidak menemukan titik dimana aa tidak serius denganku, dengan hubungan kami. Dan aku bersyukur akan hal itu. Ketakutan hanya ada pada diriku. Dan menurutku ketakutan ini akan muncul ketika seorang wanita akan menikah.

Aku juga masih mencari alasan tentang keyakinan untuk menikah. Point-nya adalah kapan kamu yakin bahwa itu adalah benar-benar kesiapan untuk menikah, bukan karena nafsu atas keinginanmu untuk menikah.

Aa dengan keyakinan dan keseriusannya kepadaku seharusnya tidak boleh membuatku merasa tidak siap seperti ini. Dia sudah memercayakan kepadaku dan aku harus membalasnya dengan memberikan yang terbaik untuknya. Iya, untuk dia yang selalu memperkenalkanku dengan sebutan calon saya.

Ah, doakan saja ya. Aku mohon doa yang terbaik untuk aku dan aa. Semoga rencana dan ketetapan Allah sejalan dengan rencana kami. Aamiin.
Protected by Copyscape Duplicate Content Penalty Protection