Follow Me @nilamodang

Saturday, 14 September 2013

Selamat Ulang Tahun, Ma..

17:29 0 Comments
Dengan bertambahnya usiamu, masih bisakah aku membahagiakanmu, Ma? Masih bisakah aku mewujudkan mimpi-mimpi yang engkau buat untuk aku? Masih bisakah engkau melihat aku dan masa depanku? Masih bisakah tubuhmu menopang badanmu yang mulai ringkih? Masih bisakah, Ma?

Engkaulah pelita dalam gelapnya malam kami. Engkaulah matahari jika awan gelap menjajahi langit hati kami. Engkaulah kehangatan jika dingin menusuk tulang kami. Engkaulah bintang hati kami, Ma.


Selamat ulang tahun, Mama. Semoga keberkahan selalu ada padamu. Semoga lantunan doa di sembah sujudmu untuk keluarga kecilmu ini dikabulkan Tuhan. Semoga tak pernah terputus cinta di senyum indahmu, Ma. Kami mencintaimu..

Friday, 13 September 2013

Gerimis, Juni, dan Kita

17:02 0 Comments
Awan kelabu menyelimuti langit yang juga ikut-ikutan kelabu. Perlahan, air langit turun membasahi bumi. Senja mulai menyapa, menuruti panggilan masa. Bintang mulai datang menemani sang Bulan. Namun, awan tebal terlalu jahat untuk menunjukkan kisah mereka.

Gerimis malam itu menemani langkahku dan temanku di awal bulan Juni. Ku cepatkan langkahku agar bisa segera bertemu dengannya. Secercah semangat datang menyinariku, membuatku ingin segera melawan arus waktu.

Gerimis mungkin menangis haru melihat pengorbananku, melihat langkahku yang sempat tersasar di jalanan Cisitu. Merasakan kelembaban jilbab karena keringatku dan hangatnya jaket tak lagi mampu memelukku.

Wajahku menyimpulkan senyum bahagia tiap ku ingat dia. Entah sudah berapa lama sosok itu tak terlihat di depan mata dan saat itu aku siap mengulanginya lagi, berdiri di sampingnya. Merasakan dunia berhenti berputar dan hanya milik berdua.

Aku berdiri kaku di sudut jalan, termenung dengan reaksiku yang sebentar lagi akan bertemu dengannya. Senyum bahagia sulit bersembunyi dari wajah sedangkan gerimis masih setia menemani malam di awal Juni.

Gerimis, Juni, dan Kita
Mungkin itu kenangan terakhir yang aku punya tentangnya. Tentang cinta yang mulai lapuk tertaut jarak. Tentang cinta yang perlahan hilang dimakan waktu. Tentang cinta yang masih diselimuti janji.

Gerimis, Juni, dan Kita
Langit malam di awal Juni mungkin menangisi keadaan kita kini. Langit malam di awal Juni menjadi sahabat terakhir kita. Langit malam di awal Juni telah menyimpan memori bahagia kita. Langit malam di awal Juni bisikkan kepadanya, aku mencintainya....

Thursday, 12 September 2013

friendzone?

16:39 0 Comments
awalnya kalian saling kenal melalui hubungan 'teman'. lalu perlahan rasa itu menyeruak di hatimu. mencintainya dengan segala kekurangannya. mencintainya dengan cinta yang awalnya tak bisa ia balas. lalu kau mencuri semuanya dengan perhatianmu. kau curi tawanya dengan kekonyolanmu. kau curi tangisnya dengan ketidaktegasanmu. kau curi hatinya. dan kau curi pikirannya. tak sedetik pun dia tak mengingat dirimu.

kau buat ia berjanji dengan mimpi yang ia ciptakan sendiri, berlari menari di otaknya. setahun tak lama, dan ia akan kembali bersamamu. ya, ia kuat. anggap saja ia sedang cinta sendiri. dan kau tak pernah tau ada seorang gadis yang menyayangimu, memikirkanmu kemana pun dia pergi. bahkan ketika ilmu sedang berlari masuk ke otaknya, dia masih memikirkanmu. ya, semuanya tentang kamu.

tiba saatnya ketika kamu tidak menunjukkan kepedulian sama sekali. dia masih sabar. berusaha membaca pikiranmu dan tetap sabar dengan segala kemungkinan kegiatanmu. di lubuk hatinya yang paling dalam, dia tau bahwa kau menyayanginya. dia tau bahwa kau mengingatnya. tapi, tahu saja tidak cukup. dia perlu diberitahu.

emosinya sedang berada di titik maksimum. hingga akhirnya dia menyerah dan menuruti pikirannya untuk menyerah dengan semua ini, walaupun hatinya masih terlalu kuat untuk menghadapinya saat kau terkesan tak menganggapnya ada. dia tersenyum ketika hatinya menangis. dia tertawa ketika pikirannya tak pernah lari darimu. dia hanya berusaha menganggap tak pernah terjadi apa-apa antara kau dan dia.

jadi, haruskah cerita kalian hanya sebatas friendzone? hanya karena dia takut kehilanganmu. dia takut kehilangan penyemangat hidupnya. dia takut tak ada lagi yang mendengarkan ceritanya. dia takut mimpinya bersamamu tak pernah terwujud. dia takut kau tak pernah lagi disisinya. 

haruskah zona aman itu bernama friendzone? ketika tak perlu merasa takut kehilangan dan merasa tersakiti?

Wednesday, 11 September 2013

Semuanya, untuk mereka.

18:19 6 Comments
Jika kamu bertanya apa motivasi aku untuk tetap menatap ke depan disaat-saat terpuruk, mereka jawabannya. Mereka tempat pulang yang nyaman. Tempat aku menjatuhkan air mata ketika semua tidak berpihak lagi kepadaku. Tempatku tertawa terpingkal-pingkal tanpa perlu merasa dibilang aneh. Semuanya tentram, aman, dan damai.

Mama. 
Seorang wanita muda yang dulu rela merasakan susah senangnya mengandung janin yang kini menjadi aku. Seorang wanita muda yang rela merasakan rasa sakit yang teramat sangat ketika aku meminta untuk menghirup udara dunia. Seorang wanita muda yang rela membagi waktunya untuk merawat dan membesarkanku dengan dunia kerjanya. Seorang wanita paruh baya yang kini sudah mulai wajahnya dihiasi keriput karena anaknya itu sudah menginjak usia 20 tahun. Seorang wanita paruh baya yang hangat pelukannya tak ada tandingannya di dunia ini. Mama, malaikatku.

Papi.
Seorang pria yang beruntung karena telah mempersunting mama untuk menjadikannya pasangan hidupnya hingga maut memisahkan. Seorang pria yang rela membanting tulang untuk kami, keluarganya. Seorang pria  yang tidak banyak bicara dan tidak terlalu banyak tawa di wajahnya. Seorang pria yang selalu menjagaku dan adikku tanpa kami ketahui secara langsung. Seorang pria yang tak pernah bisa berkata tidak untuk permintaan bidadari-bidadarinya ini. Seorang pria yang petuah-petuahnya selalu benar. Seorang pria yang selalu menjadi 'pacar' terbaikku. Papi, pahlawanku.

Iya, adikku.
Seseorang yang dulu kehadirannya ku nanti. Seseorang yang telah lebih banyak merasakan pahitnya kehidupan daripada aku. Kata mama, aku tak ingin beranjak dari rumah sakit tempat adikku dilahirkan karena aku ingin selalu berada di sampingnya. Seseorang yang menjadi teman bermain. Seseorang yang selalu suka 'ngajak ribut'. Seseorang yang sering aku usili. Seseorang yang kini beranjak dewasa dan sudah bisa diandalkan untuk menjadi sahabat yang baik. Adikku, lawan terberatku dalam berargumen.

Mereka pelengkapku. Mereka tempatku mengadu. Dan mereka alasan aku untuk meraih pencapaian-pencapaian yang telah aku raih. Mereka alasan pertama kenapa aku ingin segera menyelesaikan studi di bangku perkuliahan. Mereka alasan kenapa aku ingin segera bekerja. Mereka alasan kenapa semua mimpi-mimpi itu harus segera aku wujudkan.

Teruntuk mama, papi, dan iya, usaha ini untuk kalian. Sesuatu yang bernama skripsi yang menjadi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi.

Tuesday, 25 June 2013

jika aku menjadi

15:39 0 Comments
kali ini cerita tentang brondong-brondong saya di desa ini. beberapa hari di minggu ini, kami tim kkn padang pulai menghabiskan waktu bersama mereka. lalu apa istimewanya? mereka antusias. mereka senang ada kami disini. mereka terhibur. dan kami seolah-olah pahlawan mereka yang menyelamatkan mereka ditengah-tengah kekurangan, ditengah kesepian detik-detik penerimaan rapor, bahkan ditengah-tengah kebahagian mereka yang serba terbatas.


selayaknya KKN ini semacam reality show 'jika aku menjadi'. apa jadinya jika aku menjadi mereka yang hidup disela-sela kekurangan? apakah aku masih bisa mencapai apa yang telah aku capai selama ini? apakah aku bisa bertubuh gemuk dan memiliki hampir apa saja yang aku minta? apakah aku bisa mengelilingi beberapa kota di indonesia? apakah aku masih bisa bersyukur?

entahlah, jawabku. terkadang semuanya bisa karena terbiasa.mungkin saja saya bisa seperti mereka yang tidak lagi merutuki hidup yang serba terbatas. mungkin aku bisa seperti mereka yang masih bisa tertawa ditengah kepedihan hidup.

teruntuk mereka yang mengajari saya arti lain dari sisi kehidupan. mereka, para lelaki kecil yang sibuk mengajak saya bermain. para lelaki kecil yang tak bosan-bosannya memanggil 'kak, kak, kak' sembari menarik tanganku.

mungkin sifat keibuan aku mulai muncul. terima kasih, brondong saya..

Friday, 14 June 2013

kisah kebersamaan nagari (KKN)

22:06 0 Comments
KKN - kuliah kerja nyata dengan plesetan kisah kasih nyata. dan buat saya KKN adalah kisah kebersamaan nagari.


teman" satu nagari saya semuanya menyenangkan, apalagi sejorong. semuanya setipe dengan saya. gila, suka jalan-jalan, dan berisik.

sudah 12 hari saya hidup di tempat yang baru. kalo kata bli hari ke 12 adalah sebelum hari ke 13 dan sesudah hari ke 11 di log book nya. awalnya terasa canggung karna kami tidak mandi di kamar mandi, tapi luak. suatu tempat pemandian umum dengan bak besar di tempat terbuka dengan hanya pembatas dinding setinggi di atas dada saya sedikit. fyi, pinggang ke atas saya sudah menjadi bahan tontonan para kaum hawa lainnya.

saya tinggal di desa yang tertinggal. sinyal susah, air pun susah. dengan jumlah penduduk hanya 294 orang dengan rumah yang saling berjauhan. jalanan jelek tak beraspal, hanya semen kasar yg dibatasi rerumputan. jalanan yang sangat menurun ketika akan mandi dan ke mesjid serta jalanan yang sangat mendaki jika hendak balik ke rumah. kasihan ban motor saya..

anjing, ayam, angsa, tupai, sapi, kerbau, kucing sudah jadi hal biasa yang saya lihat disana. kamar mandi dengan air yang jauh dari kata bersih sudah menjadi hal yang lumayan biasa untuk saya untuk 12 hari ini. makan tak teratur pun sudah dipahami oleh cacing perut saya.

anak-anak sekitar sudah menjadi murid-murid saya. saya mengajar bimbel dengan teman-teman untuk persiapan ujian semester mereka. saya guru matematika dan fisika. entahlah kenapa saya masih mengingat pelajaran SMP itu.

teman-teman serumah sudah menjadi sahabat saya. watak yang berbeda sudah mulai saya pahami. cowok-cowok sigap melindungi kami, melihat kami dengan tampang ala kadarnya sejak bangun tidur sampai akan terlelap lagi di alam mimpi.

hanya satu hal yang membuat saya tidak nyaman disana. ketakutan saya terlalu besar untuk orang yang saya sayangi. ini perkara saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. saya percaya dia dan saya menyanyanginya dengan setulus hati. tapi saya tetap berprinsip bahwa komunikasi dan rasa saling percaya musti seimbang. apalah artinya jika salah satu saja yang diutamakan? ini bukan perkara bayang-bayang masa lalu. tapi ini perkara trauma kehilangan disaat kamu benar-benar menyayangi seseorang.

maafkan saya jika terlalu berlebihan, tapi saya ingin ini dipahami..

nagari. proker untuk nagari belum terlaksana. saya sekretaris dan bendahara nagari. halah ini tidak penting. baiknya saya sudahi saja. wassalam.

Tuesday, 21 May 2013

K-K-N

19:58 0 Comments
KKN tinggal 2 kali senin lagi.
siap ga siap ngelakuinnya
siap ga siap pisah sama rumah beserta isinya selama 50 hari
siap ga siap buat kemungkinan besar nambah 'ilmu' baru
siap ga siap buat puasa pertama tanpa alarm terampuh di jagad raya, mama

Protected by Copyscape Duplicate Content Penalty Protection